visual effect
DEFINISI VISUAL EFFECT
Visual effect atau efek visual adalah serangkaian proses pembuatan gambar yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Dalam pengerjaannya, untuk menciptakan visual effect yang sempurna tidak hanya membutuhkan teknologi yang canggih, namun juga keterampilan dalam mengkomposisikan keseluruhan visualnya agar adegan “ajaib”nya tidak terasa janggal. Oleh karena itu, hasil visual effect ini dapat juga dikategorikan sebagai karya seni.
Visual effect atau efek visual adalah serangkaian proses pembuatan gambar yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Dalam pengerjaannya, untuk menciptakan visual effect yang sempurna tidak hanya membutuhkan teknologi yang canggih, namun juga keterampilan dalam mengkomposisikan keseluruhan visualnya agar adegan “ajaib”nya tidak terasa janggal. Oleh karena itu, hasil visual effect ini dapat juga dikategorikan sebagai karya seni.
SEJARAH
EFEK SPESIAL:
1895
Pada
awalnya efek spesial berkembang di dunia sulap dan pertunjukan. Setelah 1895,
Lumiere Brothers menemukan sinematografi di Paris, saat itulah efek spesial di
dunia film mulai muncul. Di tahun yang sama, saat industri film dimulai, Alfred
Clarke membuat film The Execution of Mary Queen of Scots atau The Execution of
Mary Stuart (1895), yang diketahui menggunakan teknik efek spesial pertama di
dunia. Adegan di dalam film yang menggunakan efek spesial adalah pemenggalan
kepala aktris pemeran wanitanya. Saat kepala aktris tersebut akan dipenggal.
Kamera dihentikan. Semua aktor diminta diam, tidak bergerak sedikitpun. Pemeran
wanita diminta meninggalkan tempatnya dan posisinya digantikan boneka.
Selanjutnya kamera dilanjutkan mengambil gambar
pemenggalan
kepala boneka. Teknik ini dikenal dengan nama Substitution Shot. Execution of
Mary Queen of Scots (1895).
1898
Tahun
1898, pesulap Perancis George Melies memulai membuat film dari aksi sulapnya.
Ia menggunakan berbagai teknik seperti, multiple exposure, miniatur dan
stop-motion animation. Hal ini menjadikan ia dijuluki “Grandfather of Special
Effects”. Ia memproduksi lebih dari 500 film, termasuk La Voyage Dans la, atau
A Trip to The Moon (1902). Lune (1902) A Trip to The Moon (1898).
1903
Edwin
Porter memulai penggunaan matte untuk menggabungkan dua gambar yang berbeda di
dalam film The Great Train Robbery (1903).
1907
Norman
O. Dawn menggunakan teknik glass shot. Teknik ini menghemat biaya, karena hanya
membangun sebagian set film dan mengisi sisanya dengan lukisan Glass Shot Di
tahun 1907, Richard Murphy juga mempelopori penggunaan animatronik, yaitu elang
mekanis di dalam The Eagle’s Nest (1907), yang merupakan cikal bakal penggunaan
robot yang lebih canggih dalam ET dan Jaws.
1916
Frank
Williams menciptakan travelling matte yang bisa membuat karakter yang bergerak
digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya disempurnakan
sebagai teknik blue-screen.
1925
Willis
O’Brient mengerjakan The Lost World (1925) sebagai Technical Director, dimana
ia menganimasikan 49 binatang purba seperti Dinosaurus dengan teknik stop
motion. Steven Spielberg pun terinspirasi untuk membuat Jurassic Park (1993)
dari film ini. Kemudian pada tahun 1933, O’Brient juga mengerjakan Kingkong
(1933) yang merupakan teknik stop motion paling detail di jamannya.Image Di
tahun 1925, muncul epik terkenal yaitu Ben-Hur(1925). Film ini menggunak
hanging miniature, untuk mengisi bagian atas dari coliseum dengan penonton
palsu dalam adegan kejar-kejaran kereta kuda yang spektakuler. Ben-Hur (1925).
1928
Linwood
G. Dunn mempopulerkan penggunaan optical printer, yang masih digunakan di dalam
dunia efek spesial sampai tahun akhir tahun 1990-an, saat komposisi digital
mulai mengambil alih.
1968
Setelah
masa produksi selama 3 tahun, 2001: A Space Odyssey (1968) muncul. Film ini
memunculkan teknologi pertama dari motion control kamera dan teknik slit-scan
untuk membuat efek spesial adegan Stargate Sequence. Film ini menetapkan
standar baru di dalam dunia efek spesial.
1976
Futureworld
(1976) menggunakan 3D CGI pertama kali.
1977
Tahun
1977, Star Wars yang disutradarai George Lucas mengawali teknik penggunaan blue
screen yang lebih baik dari sebelumnya. Ia menggunakan komputer
(motion-control) untuk perletakkan kamera sehingga sangat presisi untuk
mengkomposisikan gambar dalam travelling matte. Sehingga saat film yang sudah
diberi efek spesial tetap bersih (dibandingkan dengan teknik blue screen
sebelumnya yang lebih blur dan memiliki bercak). The Millenium Falcon – Star
Wars (1977).
1982
Film
ini merupakan film pertama yang diangkat dari kegilaan terhadap video game.
Film ini juga film action pertama yang memiliki lebih dari 20 menit grafis 3D
dan animasi komputer. Film ini ditolak sebagai nominasi Academy Awards karena
film ini dianggap “curang” karena menggunakan animasi komputer. Tron (1982).
1985
Karakter
CG lengkap pertama muncul sebagai besutan Steven Spielberg dalam film Young
Sherlock Holmes (1985). Karakter ini seperti ksatria jaman pertengahan yang
terbuat dari pecahan kaca jendela. Untuk 30 detik animasi karakter ini
dibutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikannya.
1991
Melanjutkan
film pertamanya, seri kedua sang penghancur Terminator 2: Judgment Day (1991)
memiliki 5 setengah menit efek spesial yang dibuat dengan CGI. Setelah era
optical printer, semua efek di dalam film ini dibuat dengan komposisi digital.
T-1000, cyborg logam cair dalam Terminator 2: Judgment Day.
1993
Tahun
1993, karib George Lucas, yaitu Steven Spielberg, menyutradarai Jurassic Park
(1993). Film ini menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) untuk menciptakan
dinosaurus. Yang dilakukan adalah aktor berakting seakan-akan dinosaurus itu
ada. Kemudian film ditransfer secara digital dan dimasukkan ke dalam komputer.
Di dalam komputer baru ditambahkan dinosaurus. Teknik
kompositing
yang digunakan di dalam film ini merupakan terobosan besar di dalam dunia efek
spesial. Selain CGI, film ini juga menggunakan animatronik dinosaurus ukuran raksasa.
1995
Dua
tahun kemudian, muncullah film yang seluruhnya dibuat dengan komputer yaitu Toy
Story (1995). Di dalam sebuah essay dikatakan bahwa sejak inilah sebuah era
dimana penonton semakin tidak mengetahui mana yang nyata dan yang tidak saat
menonton sebuah film.
Ada
beberapa istilah dan teknik dalam visual effect
Komentar
Posting Komentar